Senin, 29 September 2014

REVELATION ROAD 3 : THE BLACK RIDER

Judul Film    : Revelation Road 3 : The Black Rider
Sutradara      : Gabriel Sabloff
Pemeran        :David A. R. White, Kevin Sorbo, Alan Boell, Allen Merritt, Ann Ayers
Durasi            : 91 menit
Tanggal Rilis : 7 Oktober 2014

Franchise Revelation Road merupakan salah satu film rohani yang terbilang cukup fenomenal dan kontroversial. Berlatar belakang dunia masa depan yang sudah hancur, film ini mengisahkan tentang perang iman dan moral manusia di masa itu, dan bagaimana umat manusia pada masa itu memandang sosok Sang Mesias dan Penyelamat Dunia.

Seri ini masih mengisahkan petualangan Josh McManus (David A.R. White), mantan tentara militer yang berganti profesi menjadi sales keliling dan kemudian berakhir menjadi pengelana. Dalam seri kali ini, Josh dikisahkan terdampar di sebuah kota yang letaknya berbatasan dengan wilayah liar. Di kota tengah padang yang kering tersebut, Josh bertemu dengan Walikota yang memintanya untuk mencari seseorang yang disebut-sebut sebagai "Sang Gembala". Orang ini diyakini merupakan Penyelamat Dunia seperti yang telah diramalkan sejak masa Nabi-Nabi. Sang Penyelamat ini disebut akan menjadi penyelamat bagi seluruh umat manusia.

Dengan dibantu beberapa penduduk di kota itu, Josh memulai petualangannya mencari "Sang Gembala". Dan ketika dia menemukan orang tersebut, hatinya berkecamuk dan mempertanyakan, apakah orang itu benar-benar Sang Mesias ataukah seorang pembohong?


ABOUT "REVELATION ROAD"
Film Revelation Road merupakan film rohani yang tergolong cukup ekstrim. Selain menampilkan banyak adegan sadis dan berdarah-darah, film ini pun mengambil setting dunia masa depan yang sudah hancur dan bernuansa kelam serta suram, sangat berbeda dengan film rohani kebanyakan yang menampilkan suasana yang cerah dan menyenangkan. Film ini mengingatkan para penonton film sekuler pada film bergenre post-apocalyptic model Mad Max.

Revelation Road pertama beredar dalam bentuk DVD pada tanggal 20 Maret 2013 dengan judul Revelation Road : The Beginning of The End.  Film yang disutradarai Gabriel Sabloff dan diperani David A.R. White, Brian Bosworth dan Eric Robert ini mengisahkan tentang Josh McManus, David A.R. White), seorang mantan anggota militer yang beralih pekerjaan menjadi seorang sales keliling untuk menghidupi keluarganya. Dalam sebuah perjalanan dinasnya ke sebuah kota terpencil di Texas Barat, dia bertemu dengan kelompok geng motor bernama The Barbarians pimpinan Hawg (Brian Bosworth) yang melakukan aksi perampokan. Dengan kemampuan militernya, Josh berhasil menggagalkan aksi perampokan tersebut.

Pasca penggagalan aksi perampokan tersebut, tiba-tiba kilatan yang tidak wajar menyambar di langit, disertai dengan serangkaian gempa bumi. Dalam waktu singkat dunia mengalami kehancuran. Banyak pemuka agama menyebutkan kejadian itu sebagai Kejadian Pengangkatan yang merupakan tanda Kedatangan Kedua Yesus Kristus.

Melihat kehancuran dunia yang begitu cepat dan mengerikan, Josh segera pulang guna mencari anak dan istrinya. Namun perjalanannya tidak mudah, karena The Barbarians yang sakit hati berusaha menghabisinya. Film ini penuh dengan adegan keras dan berdarah-darah, seperti kejadian saat para anggota geng motor memukuli korbannya secara brutal, adegan tembak-menembak antara Josh dan para anggota geng motor, hingga perkelahian brutal. Tidak heran jika film ini sempat mendapat kritikan dari pemuka agama, namun mendapatkan respon yang positif dari penonton film sekuler.

Seri kedua dari Revelation Road beredar dalam bentuk DVD dan diedarkan tanggal 10 September 2013 dengan judul Revelation Road 2 : The Sea of Glass and Fire. Film ini melanjutkan perjalanan Josh McManus (David A.R. White) menuju rumah untuk bertemu anak dan istrinya. Setelah gagal menghabisi Josh di seri pertama, Hawg (Brian Bosworth) turun ke jalan dengan membawa pasukannya yang lebih banyak lagi. Josh berhasil tiba di rumahnya, namun tidak menemukan istri dan anaknya. Sebelum dia dapat mencari mereka, para anggota geng motor The Barbarians sudah mengepungnya. Josh nyaris tewas oleh para anggota geng motor tersebut, namun diselamatkan oleh Sherif Jensen (Eric Robert) dan anaknya, Beth (Noell Coet). Selain itu, turut pula membantu Cat (Andrea Logan White), seorang anggota geng motor yang memberontak.

Meski masih dipenuhi adegan kekerasan, namun jauh lebih ringan dibandingkan seri pertama. Selain itu adegan berdarah-darah juga sangat berkurang.
 


DO YOU KNOW? 
Pegulat WCW Steve "Sting" Bordan dan Bruce Marchiano turut bermain di Revelation Road 2. Keduanya berperan sebagai karakter antagonis. Bordan berperan Junkyard, sedangkan Marchiano sebagai The Stranger.

Theme song untuk Revelation Road 1 berjudul Moon Hanging Low, ditulis dan dinyanyikan oleh Serena Matthews.

Sedangkan theme song untuk Revelation 2 berjudul Hero & Hell yang dinyanyikan oleh Keaton Simons. Lagu tersebut ditulis oleh Keaton Simons, Elaine Macaluso, dan Ellen Doug.


Minggu, 28 September 2014

THE GOOD LIE

Judul Film     : The Good Lie
Sutradara       : Philippe Falardeau
Pemain           : Reese Witherspoon, Corey Stoll, Karen Kehela Sherwood, Molly Mickler Smith
Durasi            : 92 menit
Tanggal Rilis : 3 Oktober 2014

Rasanya sudah cukup lama saya tidak menonton film Reese Witherspoon. Film terakhirnya yang saya tonton adalah Walk the Line (2004). Meski pasca film tersebut, Witherspoon masih bermain dalam beberapa film, namun sepertinya tidak ada yang cukup berkesan dan menarik untuk ditonton.

Nah, minggu ini film teranyar Witherspoon berjudul The Good Lie akan tayang di bioskop Amerika Serikat. Film yang naskahnya ditulis Margaret Nagle ini diangkat dari kejadian nyata yang pernah terjadi di Sudan.

Pada tahun 1998, perang saudara yang terjadi di Sudan telah menelan banyak korban jiwa. Dunia sangat prihatin atas kejadian yang terjadi di negara tersebut dan mencoba mengupayakan untuk menyelamatkan remaja, wanita, dan anak-anak yang terjebak dalam perang tersebut. Meski banyak pihak yang mengupayakan penyelamatan, namun karena dana yang terbatas, serta kondisi keamanan di Sudan yang tidak memungkinkan, maka tidak semua bisa ditolong.

Sebuah institusi non-profit mengadakan undian lotere bagi anak-anak korban perang Sudan. Pemenang lotere tersebut akan direlokasi untuk tinggal di Amerika Serikat. Dari undian tersebut terpilihlah 4 orang anak Sudan (diperani aktor muda kelahiran Sudan : Arnold Oceng, Ger Duany, Emmanuel Jal, dan Nyakuoth Weil). Carrie Davis (Reese Witherspoon) dan Jack (Corey Stoll) mendapat tugas ke Sudan untuk membawa keempat anak tersebut pindah ke Amerika Serikat.

Jelas perjalanan mereka tidak mudah. Selain harus berhadapan dengan tentara Sudan yang kejam, mereka harus mencari akal untuk bisa mengeluarkan keempat anak itu dari negara tersebut. Nyawa mereka menjadi taruhannya.


DO YOU KNOW? 
The Good Lie diproduksi oleh Alcon Studio, yang sebelumnya juga memproduksi film-film drama keluarga box-office The Blind Side dan Dolphin Tale.

Meski dikisahkan kejadiannya di Sudan, namun keseluruhan shooting film dilakukan di Atlanta, Georgia.

Kisah The Good Lie diilhami dari kejadian nyata perjuangan para misionaris Sudan yang membawa 3,600 orang anak dan remaja keluar dari Sudan menuju ke Amerika Serikat. Para anak korban perang saudara Sudan tersebut dikenal dengan sebutan The Lost Boys / The Lost Boys of Sudan. Perjalanan maut tersebut dilakukan dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer.


MY OTHER MOTHER

Judul Film    : My Other Mother
Sutradara      : Stan Foster
Pemain         : Lynn Whitfield, Essence Atkins, Angie Stone, Jasmine Guy
Durasi           : 80 menit
Tanggal Rilis : 21 September 2014

Drama-komedi ini mendapatkan banyak pujian para kritikus karena alur ceritanya yang menarik, penuh humor, dan juga inspiratif. Bercerita tentang Candy (Lynn Whitfield), seorang pembaca acara televisi pagi yang sangat perfeksionis dan sedikit menyebalkan. Dia adalah anak angkat dari sebuah keluarga yang cukup berada. Candy tahu kalau dia adalah anak angkat dan sangat ingin bertemu dengan keluarga aslinya. Awalnya, keinginan ini dihalang-halangi oleh keluarga angkatnya, terutama sang Ibu Angkat.

Namun ketika ayah kandungnya meninggal, Candy memutuskan untuk bertemu dan berkenalan dengan keluarga kandungnya. Dengan perasaan berat, keluarga angkatnya pun melepas putri angkat mereka untuk bertemu keluarga kandungnya.

Pada saat acara pemakaman berlangsung, tiba-tiba ibu kandung Candy muncul dan tanpa basa-basi langsung mendekati jenazah suaminya dan mengambil jam tangan yang dikenakan jenasah tersebut. Tentu tindakannya ini mengejutkan banyak orang yang hadir, terutama Candy. Dengan pendekatan yang tidak mudah, Candy berhasil berkenalan dengan ibu kandungnya, bernama Mary Jo (Angie Stone). Setelah beberapa kali bertemu dan berbicara dari hati ke hati, Candy akhirnya mengetahui alasan mengapa Mary Jo melepaskan dirinya untuk diadopsi keluarga lain, dan bagaimana perjuangan Mary Jo dalam menapaki hidup.

Candy tidak saja semakin menghargai ibu kandungnya, namun juga semakin mencintai keluarga angkatnya. Hal ini pun mengubah sikap Candy yang awalnya menyebalkan, menjadi pribadi yang menyenangkan, bahkan mengasihi orang-orang di sekitarnya.

Film-televisi ini penuh adegan yang sangat mengharukan yang dibalut dengan humor yang santai. Jadi sangat pas jika ditonton bersama keluarga dan orang tercinta.




PERSECUTED

Judul Film     : Persecuted
Sutradara       : Daniel Lusko
Pemain          : James Remar, Bruce Davison, Dean Stockwell, Raoul Trujillo
Tanggal Rilis :  18 Juli 2014
Durasi            : 93 menit

Film thriller-action mendebarkan ini mengisahkan tentang Pembicara John Luther (James Remar), seorang pembicara yang sangat berani dalam mengutarakan kebenaran. Dia pun merupakan orang yang paling lantang dalam penyuarakan penentangan terhadap rencana Pemerintah Amerika untuk mengeluarkan Rancangan Undang-Undang yang bertujuan mempersempit ruang gerak pemeluk agama di negara tersebut.

Guna menjatuhkan nama baiknya, beberapa orang membuat konspirasi dengan menjebak John Luther menjadi tersangka sebuah kasus pembunuhan seorang remaja putri. John Luther ditangkap, namun dia berhasil melarikan diri. Dengan kasus sebagai buronan, John Luther bertarung melawan waktu untuk dapat segera mengungkap pelaku kasus pembunuhan itu sebenarnya, dan membersihkan nama baiknya. Hal ini jelas tidak mudah, karena dia tidak harus berhadapan dengan seorang pembunuh yang kejam, namun juga para politikus korup yang berusaha melakukan berbagai cara untuk menghalangi kebebasan beragama di Amerika Serikat.

Film ini terbilang cukup ekstrim karena - meski merupakan film dengan bobot cerita rohani yang cukup kental namun - banyak mengumbar adegan kejam dan sadis yang mungkin tidak lazim dalam film-film rohani. Walau demikian, banyak kritikus yang menilai jika apa yang ditampilkan dalam film ini cukup realistis dan menggambarkan apa saat ini yang sedang terjadi.



DO YOU KNOW? 
Shooting film ini dilakukan di Albuquerque, New Mexico.

Film ini pertama kali ditayangkan di bulan Februari 2014 di Konvensi National Religius Broadcasters di Nashville, Tennessee. Meski banyak orang cukup terkejut dengan tayangan yang terbilang cukup "brutal" di film ini, namun hampir semua penonton memuji alur cerita film ini yang dianggap sangat realistis dengan kondisi saat ini.

Selain ditayangkan dalam bentuk layar lebar, film ini juga dibuat dalam bentuk novel. Adaptasi novel ditulis oleh Robin Parrish dan diedarkan berbarengan dengan tangal rilis film di Amerika Serikat.




Sabtu, 27 September 2014

Controversy Movie - GOD'S NOT DEAD

Judul Film      : God's Not Dead
Sutradara        : Harold Cronk
Pemain           : Kevin Sorbo, Shane Harper, David A.R. White, Dean Cain
Rilis                : 21 Maret 2014

Film ini merupakan sebuah film remaja yang kontroversi, meski cerita yang diangkat sebenarnya merupakan cerita yang "standar" dan biasa saja.  Bertutur tentang seorang mahasiswa bernama Josh Wheaton (Shane Harper) yang mengambil Pelajaran Filosofi. Pengajar pelajaran tersebut adalah Profesor Jeffrey Radisson (Kevin Sorbo), yang belakangan diketahui adalah seorang atheis.

Saat pelajaran akan dimulai, Profesor Jeffrey meminta semua siswanya untuk menandatangani deklarasi "God Is Dead" (Tuhan Telah Mati) agar mereka semua dapat lulus mata pelajaran yang diajarinya. Semua menandatangani deklarasi itu, kecuali Josh. Dia mempertanyakan alasan penandatanganan deklarasi itu dan keberatan jika harus menyangkal keberadaan Tuhan.

Tindakan Josh menimbulkan amarah Profesor Jeffrey yang kemudian menantangnya untuk berdebat sebanyak tiga kali pertemuan di kelas. Dalam debat itu, Profesor Jeffrey menghendaki Josh untuk bisa membuktikan kalau Tuhan memang ada. Dalam dua debat pertama, Profesor Jeffrey berhasil dengan telak menyudutkan Josh. Namun pada debat terakhir, Josh berhasil membungkam Profesor Jeffrey dengan sebuah pertanyaan, "Why do you hate God?"

Pertanyaan itu menimbulkan amarah yang luar biasa dari Profesor Jeffrey, dan terungkaplah kalau dia membenci Tuhan karena punya dendam masa kecil dengan Tuhan.

Secara umum, film ini mengangkat tema tentang ketidakpercayaan orang terhadap keberadaan Tuhan di masa kini. Kehidupan yang makin berat dan sikap ego manusia, membuat mereka hanya percaya pada diri sendiri dan sudah percaya lagi dengan Kuasa dan Kemuliaan Tuhan. Dengan diingatkan kembali akan Tuhan, diharapkan setiap orang dapat belajar untuk bisa menghilangkan egonya, dan meyakini bahwa segala kesuksesan dan kegagalannya tidak lepas dari peran Tuhan yang membentuk diri orang tersebut.

Saat ditayangkan, film ini menimbulkan kontroversi  yang luar biasa hebat di Amerika Serikat. Banyak kritikus dan penonton menyatakan ketidaksukaan mereka terhadap film ini. Hal ini terbukti dari banyaknya kritikan tajam para kritikus dalam berbagai kesempatan terhadap film ini. Mungkin karena ajakan untuk kembali ingat Tuhan menjadi bagian yang sulit diterima masyarakat sekuler.

Meski mendapat kecaman, film ini mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari kalangan gereja, perguruan tinggi, dan pekerja rohani. Sebut saja forum dan komunitas pekerja rohani seperti Alliance Defending Freedom, Faith Driven Consumer, Denison Forum on Truth and Culture, Trevecca Nazarene University, dan The Dove Foundation menyambut baik film ini, bahkan mendorong banyak orang untuk menonton film ini. Bagi mereka, film ini baik untuk ditonton bagi orang-orang yang sudah mundur imannya dari Tuhan. Selain itu, film ini memberikan pengharapan bagi orang-orang yang berbeban berat, bahwa Tuhan masih bekerja atas mereka.

Meski cercaan, kritikan, dan makian banyak dilontarkan pada film ini, God's Not Dead membuktikan diri sebagai film indie yang sukses secara finansial. Dengan bujet pembuatan film sebesar US$ 2 juta, film ini mampu meraup keuntungan finansial hingga US$ 62 juta.



DO YOU KNOW? 
Meski tidak secara resmi disebutkan, namun Harold Cronk - sutradara film ini - menjelaskan kalau film God's Not Dead diadaptasi dari buku God's Not Dead : Evidence For God in An Age of Uncertainty (ditulis oleh Rice Broocks).

Grup musik Newsboys menjadi cameo dalam film ini. Tidak hanya itu, mereka pun menyanyikan lagu God's Not Dead sebagai lagu tema film ini. Lagu tersebut merupakan lagu yang ada di album mereka (berjudul sama dengan lagu tersebut) yang dirilis tahun 2011 silam. Album God's Not Dead merupakan album kelima belas mereka dan merupakan album terlaris tahun 2011. Lagu "God's Not Dead (Like A Lion)" dianugrahi Sertifikat Gold oleh RIAA sebagai lagu terpopuler tahun itu.

Selain Newsboys, turut juga tampil sebagai cameo dalam film ini adalah Willie Jess Robertson, motivator, pebisnis, dan penulis terkenal Amerika Serikat. Dia terkenal berkat penampilannya dalam reality show televisi Duck Dynasty. Robertson juga terkenal sebagai pemilik perusahaan Duck Commander, perusahaan yang menciptakan dan menjual produk "Duck Call" (peluit tiup untuk memanggil bebekm dan biasanya digunakan oleh pemburu bebek untuk menarik perhatian bebek).



Jumat, 26 September 2014

Classic Recommendation - Hell & Mr Fudge (2012)

Film ini telah meraih berbagai penghargaan dan mendapatkan respon yang positif dari para kritikus film. Selain karena tema yang diangkat film ini, juga berbagai hal dalam film ini yang membuatnya meraup pujian dari berbagai pihak, mulai dari alur cerita, akting, sinematografi, musik latar, dan lain-lain.

Diangkat dari kisah nyata, film ini mengetengahkan tentang kehidupan Edward Fudge (diperankan dengan sangat mengesankan oleh Mackenzie Astin), yang menjadi legenda dan tokoh yang dihormati di kalangan teolog dunia. Film ini diawali dengan masa kecil Edward, yang mana pada masa itu dia kehilangan seorang teman pembangkang akibat kecelakaan lalu lintas.

Sejak kematian temannya, itu, Fudge terus-menerus mempertanyakan : Bagaimana nasib temannya itu setelah mati? Apakah dia masuk ke neraka, karena kehidupannya yang kurang baik? Benarkah Neraka itu ada?

Pada tahun 1970, Fudge menjadi teolog yang berkotbah di sebuah gereja di Alabama. Sebagai pengkotbah, Fudge mengalami masa-masa berat saat dia mengutarakan pandangannya tentang Neraka yang diyakininya tidak ada. Semuanya didasarinya dari apa yang tertulis di Alkitab. Sontak pernyataannya itu menimbulkan kontroversi karena bertentangan dengan apa yang diyakini oleh teolog Kristen pada masa itu. Fudge tidak saja mengalami penolakan atas pemikirannya, tapi dia juga disisihkan dari lingkungan teolog dan Pembicara di Gereja.

Kondisi ini menghangat di akhir era 1970an, ketika Fudge diminta untuk melakukan riset tentang Neraka. Dan riset yang dilakukannya mengarah pada fakta yang semakin menguatkan pernyataannya bahwa Neraka itu tidak ada. Fakta ini menyulut perdebatan hebat antar teolog yang melegenda hingga hari ini.

Secara umum, Hell & Mr Fudge mengajarkan sebuah moral cerita tentang bagaimana cara pikir orang mempengaruhi tindakannya. Sutradara Jeff Wood dengan cerdas menampilkan sosok Edward Fudge yang pembawaannya santai namun tajam dalam berpikir dan berucap. Akting Mackenzie Astin pun sangat baik sehingga mampu membawa film yang "berat" ini menjadi cukup santai dan humoris.

Selain Mackenzie, film ini didukung pula oleh Keri Lynn Pratt, John Wesley Shipp, Eileen Davidson, Helen Ingebritsen, Christian Forutne, dan Sean McGowan. Film berdurasi 96 menit ini pertama kali ditayangkan di Amerika Serikat pada tanggal 7 Juli 2012.


ABOUT EDWARD FUDGE
Bernama lengkap Edward William Fudge, terlahir di Alabama pada tangal 13 Juli 1944. Dia dikenal masyarakat Amerika sebagai salah seorang Teolog Kristen dan juga Pengacara. Ayahnya adalah seorang penerbit buku Kristen dan Gembala Sidang Churches of Christ Alabama. Ibunya adalah anak dari misionaris di Afrika Selatan.

Edward adalah lulusan University of Houston College of Law di bidang Hukum. Selain itu, dia pun meraih gelar Master bidang Bahasa Alkitab di Abilene Christian University.

Selain bekerja sebagai Pembicara dan Pengacara, Fudge juga terkenal karena buku karyanya yang berjudul The Fire That Consumes (1982). Buku yang telah dicetak ulang berkali-kali ini berisi analisa tentang doktrin penghakiman akhir zaman dan pengampunan yang termuat di Alkitab. Dalam buku itu juga, Fudge membuat perbandingan dengan memaparkan literatur non-bibel dari buku Second Temple Judaism (Apocrypha, Pseudepgrapha, dan Catatan Laut Mati) yang menjelaskan tentang penghakiman dari Bapa Apostolik, Bapa Ante-Nicene, Bapa Nicene, dan Bapa Post Nicene. Melalui bukunya itu, Fudge menyimpulkan bahwa tidak ada doktrin yang menjelaskan dengan konkret tentang adanya Neraka setelah kematian, sehingga dia meyakini kalau Neraka itu tidak ada.

Buku ini sangat kontroversi dan menjadi perdebatan dari para teolog hingga hari ini.


DO YOU KNOW? 
Shooting film ini sepenuhnya dilakukan di kota Athens, Alabama, antara bulan Juni - Juli 2011.

Edward Fudge diajak untuk mengikuti seluruh proses shooting berlangsung untuk memberi masukan kepada para kru dan sutradara.

Pada bulan April 2012, film ini meraih Platinum Award untuk kategori Christian Theatrical Feature Film di ajang Worldfest-Houston International Film Festival. Usai meraih penghargaan, Jeff Wood - Sutradara dan sekaligus produser film ini - merilis Hell & Mr Fudge secara internasional.

The Song (2014)

Film drama romantis ini mengisahkan tentang penulis lagu dan penyanyi Jed King yang tinggal di sebuah desa dan bercita-cita untuk menjadi penyanyi terkenal. Namun tidak mudah untuk mewujudkan cita-cita tersebut karena dia selalu berada di bawah bayang-bayang ayahnya, David King (Aaron Benward), yan menghendaki anaknya tetap tinggal di desa mengurusi perkebunan milik keluarga.

Satu ketika dalam pesta panen raya, Jed bertemu dengan anak seorang pemilik perkebunan bernama Rose (Ali Faulkner). Pertemuan ini langsung memunculkan benih-benih cinta yang dengan cepat tumbuh dan bersemi. Tidak lama setelah itu, mereka memutuskan untuk menikah. Pasca menikah, Jed menuliskan lagu berjudul "The Song" yang diperuntukkannya untuk Rose. Tidak disangka, lagu yang dibuat Jed tiba-tiba tersohor dan disukai banyak orang.

Sejak saat itu, Jed langsung menjadi artis papan atas yang disukai banyak orang. Tawaran manggung dan rekaman banyak diterimanya. Jed yang tadinya sudah memendam harapan untuk menjadi penyanyi, kini seperti mendapatkan bintang jatuh. Jalan menuju kesuksesan tiba-tiba terbuka lebar dan mudah baginya. Dan tanpa disadarinya, hidup Jed yang semula damai, berubah menjadi hidup yang penuh hura-hura dan pesta pora, menempatkan kehidupan pribadi dan pernikahannya berada di ambang kehancuran.

Film berdurasi 112 menit yang disutradarai Richard Ramsey ini akan tayang di Amerika Serikat tanggal 26 September 2014.


DO YOU KNOW?
Di dunia nyata, Alan Powell aslinya adalah penyanyi yang juga salah seorang pendiri Anthem Lights, grup musik Kristen dari Nashville, Tennesee. Grup tersebut berdiri pada tanggal 2011 dan telah merilis 2 album.

Sementara dalam dunia nyata pula, Aaron Benwad (pemeran David King) dan Kendra Benward (pemeran Bethany King, istri dari David King) adalah pasangan suami-istri. Keduanya adalah anak dari aktor remaja Luke Benward yang terkenal lewat film How To Eat Fried Worms (2006) dan Cloud 9 (2014).

Film ini sepenuhnya terinspirasi dari Kitab Kidung Agung (The Song Of Solomon).

Kamis, 25 September 2014

Recommended - REDEEMED (2014)

Film ini merupakan film yang menarik dan membuat kita merenung : Apakah arti pernikahan bagi masyarakat masa kini? Apakah Pernikahan masih dapat dipercaya? Bagaimana membangun komunikasi yang dapat menguatkan pernikahan?

Redeemed dirilis tanggal 9 September 2014 silam. Disutradarai dan diperan-utamai David A.R. White, film ini mengisahkan tentang Paul Tyson, seorang pebisnis yang handal yang telah menikah dan memiliki keluarga yang bahagia. Satu ketika Tyson berkenalan dengan Julia (Teri Copley), wanita cantik yang menjadi wakil dari sebuah perusahaan yang akan menjalin kerja sama dengan perusahaan milik Tyson.

Dari sekedar hubungan bisnis, berlanjut ke hubungan persahabatan. Hubungan Tyson dan Julia ternyata tidak sampai di sana, bahkan mulai mendekati teritori terlarang dan sangat berbahaya. Pada saat itu, Tyson kemudian menyadari dan harus memilih : Melanjutkan hubungan itu dengan mempertaruhkan keluarga dan usahanya, atau mundur dan kehilangan Julia yang dicintainya?

Film ini menggambarkan dengan detil apa yang sedang terjadi di dunia saat ini. Perselingkuhan yang menghancurkan keluarga, sudah bukan hal tabu dan tidak lazim lagi. Redeemed mengingatkan kita yang sudah menikah pada komitmen saat menikah dulu, di mana kita telah bersumpah setia dan hidup-semati dengan pasangan kita. Ketika komitmen itu diucapkan, otomatis akan menjadi sumpah sepanjang hidup kita.

Film ini merupakan tontonan yang menarik yang wajib ditonton oleh para pasangan keluarga, yang ingin pernikahannya dikuatkan kembali serta diingatkan kembali tentang makna yang lebih mendalam soal "Keluarga".