Selasa, 16 Juni 2015

TV Series - HAND OF GOD (2015 - onward)

Judul : Hand of God
Kreasi : Ben Watkins
Pemeran : Ron Perlman, Dana Delany, Andre Royo, Alona Tal
Tanggal tayang : Agustus 2015 - seterusnya
Durasi   : 42 - 45 menit perepisode

Cukup surprise bagi saya bisa menonton episode perdana serial televisi yang cukup kontroversial ini, karena belum pernah sebelumnya saya mendapat kesempatan seperti ini. Ya, Amazon Store beberapa hari lalu menayangkan serial ini online-streaming, dan bisa ditangkap oleh siapapun di seluruh dunia. Bisa dimaklumi, mengingat Amazon adalah penyandang dana serial ini, dan tujuan penayangan ini adalah untuk mendapatkan respon dari para penonton mengenai serial "religius" ini.

Serial ini diawali dengan adegan mengejutkan : seorang pria tanpa busana berada di tengah pancuran kota, sambil berbicara dalam Bahasa Lidah. Hal itu menarik perhatian banyak orang, yang segera mengabadikan hal itu dengan ponsel mereka. Polisi dengan sigap menolong pria itu, yang belakangan dikenal sebagai Hakim Pernell Harris (Ron Perlman). Saat itu, Harris sama sekali tidak sadar dengan tindakannya dan tidak tahu bagaimana dia tiba-tiba berada di pancuran kota dalam keadaan bugil.

Cerita pun bergulir dan menampilkan siapa diri Harris. Dia adalah seorang hakim dengan moral yang tidak pantas. Di belakang istrinya, dia berselingkuh dengan wanita lain. Dia pun menggunakan kekuasaannya untuk mengambil alih tanah negara. Namun sikapnya berubah ketika satu ketika keluarga anaknya diteror oleh sekelompok orang tidak dikenal. Istrinya diperkosa dihadapan anaknya, dan anaknya kemudian bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri. Beruntung anaknya tidak tewas tapi koma. Harris bersumpah untuk menegakkan keadilan bagi anaknya. Dalam keputus-asaannya, dia mendatangi Gereja Hand of God untuk meminta pertolongan Tuhan. Di gereja itulah imannya diubahkan.

Pasca kehilangan kesadaran di pancuran kota, Harris tiba-tiba bisa berkomunikasi dengan anaknya yang sedang koma. Dan melalui anaknya itu, Harris merasa Tuhan menyampaikan firman-Nya, serta memberikan misi tertentu pada Harris.

Misi pertama yang didapat Harris adalah mengungkap kasus pemerkosaan yang terjadi pada menantunya, yang membuat anak Harris bunuh diri. Harris mendapatkan "pengarahan" kalau pelakunya adalah seorang anggota polisi. Tidak ada bukti keterkaitan polisi itu dengan kasus yang dialami anak Harris, tapi dia sangat yakin kalau polisi itulah pelakunya.

Lewat perkenalannya dengan seorang mantan napi yang sudah bertobat dan menjadi Penginjil, Harris kemudian meminta napi tersebut untuk mengorek keterangan dari polisi tersebut. Sang napi kemudian menculik sang polisi. Lewat penyiksaan - yang nyaris diakhiri dengan pembunuhan - akhirnya sang napi mendapatkan informasi kalau sang polisi itu memang pelakunya. Tidak hanya itu, dia ternyata melakukan tindakan pemerkosaan itu karena mengincar sebuah "buku" dan tindakan itu tidak dilakukannya sendiri tapi dengan beberapa orang yang lain. Siapakah mereka? Saya terpaksa harus memendam pertanyaan itu dan menunggu kelanjutan ceritanya bulan Agustus mendatang.



REVIEW
Dibutuhkan sikap kedewasaan dan kebijaksanaan dalam menonton serial ini. Betapa tidak, serial ini dipenuhi adegan yang terbilang "tidak pantas" : seks frontal, penayangan adegan bugil (pria dan wanita), serta adegan penuh darah yang cukup sadis. Bagi sebagian orang, serial ini jelas bukan tontonan yang "rohani".

Tapi jika Anda melihat dari kaca mata lain, adegan-adegan yang ditampilkan serial tersebut merupakan penggambaran dari apa yang sedang terjadi di dunia saat ini : perzinahan, kekejaman, korupsi, kepahitan, penipuan, dan lain-lain. Semuanya ditampilkan dengan terbuka, apa-adanya. Tidak munafik, tidak ditutup-tutupi, apalagi dibuat "manis" seperti kayaknya sebuah drama rohani yang biasa-biasa saja. Semuanya benar-benar frontal, dan mungkin akan membuat Anda miris saat menontonnya.

Serial ini pun sebenarnya menampilkan fakta masa kini, di mana banyak orang sudah sulit membedakan mana "panggilan Tuhan" dan mana "halusinasi" atau "delusi". Banyak orang keliru menganggap suara yang didengarnya sebagai "Suara Tuhan" lantaran dia menyimpan kepahitan dalam hatinya.

Meski demikian, serial ini patut diacungi jempol sebagai sebuah serial "religius" yang cukup berbobot. Dengan cara yang cukup ekstrim, kreator serial ini mengarahkan penonton untuk bisa belajar mendengar Suara dan Jamahan Tuhan. Tentunya mereka tidak mengharapkan penonton menjadi seekstrim Hakim Harris, namun justru menjadi alat Tuhan untuk menyebarkan Firman-Nya, menjadi orang yang menegakkan keadilan dan kebenaran, serta menjadi "penjala manusia" bagi-Nya. Anda hanya bisa menyaksikan serial ini jika Anda telah punya kedewasaan diri yang cukup matang, didukung dengan pikiran yang arif-bijaksana dalam menerima apa yang ditayangkan di serial ini.

Sebagai sebuah tontonan, serial ini sangat menghibur. Adegan di film itu benar-benar diperuntukkan untuk penontondewasa, sehingga tidak pantas ditonton anak-anak. Alur ceritanya pun - meski mudah dipahami tapi - sangat tidak umum, dan mengandung beberapa pelajaran Alkitabiah yang dimaknai dengan cara yang berbeda. Karena itu, tontonan ini harus dicermati dengan bijaksana dan direspon dengan sangat hati-hati.

Jumat, 12 Juni 2015

DO YOU BELIEVE? (2015)

Judul Film : Do You Believe? 
Sutradara : Jonathan M. Gunn
Pemeran : Ted McGinley, Mira Sorvino, Andrea Logan White, Lee Majors, Sean Astin
Tanggal Rilis : 20 Maret 2015
Durasi : 115 menit

"Demikian juga halnya dengan iman. Jika Iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yakobus 2 : 17)

Nats ini merupakan pembuka dari film yang disebut sebagai film "Paling Inspiratif" di tahun 2015 ini. Ceritanya sendiri penuh kejutan yang tidak terduga. Adalah Pendeta Matthew (diperani Ted McGinley) yang suatu hari dikejutkan oleh pertanyaan seorang penginjil jalanan yang mempertanyakan iman sang Pendeta, ketika dia mencurahkan kekecewaannya pada Tuhan karena tidak punya anak. Pertanyaan itu kemudian menjadi sebuah kejadian berantai pada 10 orang di sekitar sang Pendeta :

1. JD (Lee Majors) dan Teri (Cybill Shepherd) : Sepasang suami-istri yang telah lanjut usia dan baru kehilangan anak perempuan tunggal mereka. Keduanya berjuang keras untuk berdamai dengan masa lalu dan menerima kehilangan itu.

2. Samantha (Mira Sorvino) : Seorang janda dengan satu orang anak bernama Lily (Makenzie Moss) yang hidup menggelandang di jalan.

3. Maggie (Madison Pettis) : seorang remaja muda yang hamil di luar nikah dan kabur dari rumah.

4. Carlos (Joseph Julian Soria) : seorang veteran perang yang mengalami Post-Traumatic Stress Disorder.

5. Lacy (Alexa PenaVega) : seorang gadis muda yang mengalami depresi, dan merindukan kasih sayang ayahnya yang tidak pernah didapatnya.

6. Pretty Boy (Shwayze) dan Kriminal (Senyo Amoaku) : dua orang saudara anggota gengster yang ingin bertobat, namun dikejar polisi. Untuk menyelamatkan diri, mereka terpaksa bersembunyi di dalam gereja yang sedang mengadakan kebaktian.

7. Dr Farell (Sean Astin) : seorang dokter yang sangat hebat dan tidak pernah gagal. Karena itu dia menjadi orang yang sangat angkuh.

8. Bobby (Liam Matthews) : seorang petugas medis yang berusaha menolong seorang korban pria yang sekarat. Ketika pria itu meninggal, Bobby justru dituntut oleh istri dan pengacara pria tersebut.

Meski kejadian yang dialami kesepuluh orang tersebut tidak saling berhubungan, namun tangan Tuhan yang ajaib justru menghubungkan mereka dengan Pastor Matthew dan istrinya, Grace (Tracy Melchior), menjadi sebuah rangkaian kejadian yang saling berkaitan dan berhubungan, yang pada akhirnya mengubah hidup mereka.

Film ini dengan indah menggambarkan rencana Tuhan pada masing-masing manusia, di mana setiap orang ada di dunia ini bukan tanpa alasan. Semua dipakai Tuhan untuk menjalankan rencana-Nya serta saling menguatkan satu dengan yang lain. Pada akhirnya film ini menantang para penonton, apakah mereka percaya pada kuasa Tuhan? Apakah mereka percaya kalau kehadiran mereka di dunia bukan kebetulan, tapi dipersiapkan Tuhan untuk sebuah rencana besar yang akan mengubah hidup banyak orang?

Film Do You Believe? tayang tanggal 20 Maret 2015 dan secara mengejutkan berhasil duduk di peringkat enam dalam Box Office Amerika, di bawah The Divergent Series : Insurgent, Cinderella, Run All Night, The Gunman, dan Kingsman : The Secret Service. Sangat jarang terjadi ada film bertema Kristiani yang bisa duduk dalam 10 Besar Box Office Film Amerika Serikat. So.... Do You Believe? 

  

HOLY GHOST (2014)


Judul Film : Holy Ghost
Sutradara : Darren Wilson
Pemain : Meredith Andrews, Heidi Baker, REginald Arvizu, DeVon Franklin Jake Hamilton
Tanggal rilis : 6 September 2014
Durasi : 113 menit

Mungkin jika sudah menonton film ini, Anda akan menganggap film ini hanyalah sebuah film dokumenter biasa yang tidak jauh berbeda dengan film dokumenter yang ada. Tapi jangan salah : Ini adalah film dokumenter yang luar biasa. Betapa tidak : Film ini dibuat tanpa skenario dan tanpa rencana sama sekali. Proses pembuatannya benar-benar mengikuti pengarahan Roh Kudus melalui doa dan puasa.

Darren Wilson - sang sutradara, sekaligus produser, dan editor film ini - ingin membuat sebuah film yang sepenuhnya diilhami oleh Roh Kudus, di mana dia ingin menampilkan sebuah film tentang keberadaan Roh Kudus dan menelusuri peran Roh Kudus dalam kehidupan orang Kristen di Amerika Serikat.

Berbekal uang sumbangan sebesar US$ 360 ribu, yang diterimanya dari para pendonor di situs Kickstarter, Darren Wilson dan teman-temannya berpetualang mengelilingi Amerika tanpa tujuan guna mencari hal-hal yang terinspirasi, tergerak, dan terubahkan oleh Roh Kudus. Dalam membuat film ini pun mereka sama sekali tidak membuat rencana apapun, dan semuanya mengikuti ke mana Roh Kudus menuntun.

Selain merekam tempat dan hal yang diubahkan oleh Roh Kudus, mereka pun mewawancarai banyak aktivis dan artis Kristen yang hidupnya diubahkan oleh Roh Kudus yang ada di dalam mereka. Beberapa orang terkenal yang mereka wawancara itu di antaranya Michael W. Smith, Jeremy Riddle, Kim Walker-Smith, Brian "Head" Welch, Gary Wilson, Mededith Andrews, Heidi Baker, DeVon Franklin, Jake Hamilton, Bill Johnson, dan lain-lain.


Film tersebut pertama kali ditayangkan di Festival Soul Survivor Summer 2014 dan mendapatkan respon yang sangat positif. Banyak orang yang tergerak hatinya pasca menonton film itu. bahkan tidak sedikit yang menyerahkan hidupnya untuk dipakai Tuhan memperluas Kerajaan-Nya.

Satu hal yang menarik dari film ini adalah secara finansial, film ini memang tidak sukses dan memberikan profit sedikit pun buat Darren Wilson dan teman-temannya. Namun keuntungan yang mereka raup lewat film ini adalah mereka berhasil memenangkan banyak jiwa lewat film sederhana yang mereka buat tersebut. Bukankah itu jauh lebih menguntungkan dari sejumlah uang?

Sukses film ini akan berlanjut, di mana bulan Agustus 2015 mendatang, Darren Wilson akan merilis sekuel filmnya berjudul Holly Ghost : Reborn. Film yang dibuat dengan format yang sama ini diharapkan akan lebih banyak memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus.

Kamis, 11 Juni 2015

A.D. : THE BIBLE CONTINUES (2015)

Judul : A.D. : The Bible Continues
Sutradara : Ciaran Donnelly, Tony Mitchell, Brian Kelly, Rob Evans, Paul Wilmshurts
Pemeran  : Juan Pablo Di Pace, Chipo Chung, Babou Ceesay, Will Thorp
Tanggal tayang : 15 April - 21 Juni 2015
Total episode : 10 (42 - 45 menit per episode)

Setelah serial televisi The Bible sukses tayang pada tahun 2013, maka tahun ini, serial televisi A.D. : The Bible Continues dirilis. Uniknya, meski merupakan "sekuel" dari The Bible, serial A.D. : The Bible Continues tidak ditayangkan di stasiun televisi History Channel, namun ditayangkan di jaringan NBC. Selain itu, semua pemeran di serial A.D. : The Bible Continues adalah orang baru semua. Satu-satunya "penghubung" antara seri The Bible dan sekuelnya adalah kreator serta penulis naskah cerita serial ini masih orang yang sama : Roma Downey dan Mark Burnett.

Berbeda dengan serial The Bible yang mengetengahkan cerita dari Perjanjian Lama (Kitab Kejadian) sampai Perjanjian Baru (Kitab Wahyu), maka di serial A.D. : The Bible Continues, keseluruhan ceritanya merupakan adaptasi dari Kitab Para Rasul saja.

Serial ini diawali dengan adegan proses penyidangan terhadap Yesus (Juan Pablo Di Pace) di hadapan Iman Besar Kayafas (Richard Coyle), yang kemudian berlanjut dengan Yesus dibawa ke Pontius Pilatus (Vincent Regan). Demi menjaga kedamaian dan memuaskan keinginan masyarakat, Pilatus memerintahkan untuk menyalibkan Yesus. Saat penyaliban Yesus, Kayafas meminta Pilatus memastikan kalau Yesus benar-benar mati di kayu salib.

Sementara itu, Yoseph Arimathea (Kevin Doyle) - yang juga seorang Imam seperti Kayafas - tidak setuju dengan sikap Kayafas terhadap Yesus. Maka saat penyaliban Yesus, dia meminta Pilatus untuk menyerahkan mayat Yesus padanya agar dimakamkan di tempat penguburannya. Tindakan Yoseph Arimathea justru mengundang amarah Kayafas karena Yoseph melakukan hal itu seolah-olah berusaha menggenapi apa yang tertulis di Kitab Yesaya. Tindakan itu dikuatirkan akan menimbulkan gelombang pemberontakan dari orang-orang yang pro-Yesus.

Di lain pihak, Petrus (Adam Levy) didekati Boaz (George Georgiou) - sahabat masa kecilnya - untuk diajak bergabung melawan Pasukan Romawi. Petrus menolak menggunakan Cara Pedang dalam menghadapi Pasukan Romawi, dan memilih menggunakan Cara Kasih seperti yang Kristus ajarkan padanya dan para murid yang lain.

Tiga hari kemudian, Yesus Kristus bangkit dari kubur dan menemui Maria (Greta Scacci) dan para murid-Nya. Kebangkitan-Nya itu kemudian merubah iman para murid dan membuat mereka semakin bersemangat untuk mengabarkan Injil. Namun perjuangan mereka tidaklah mudah, karena Kayafas berhasil mempengaruhi Gubernur Pilatus untuk menghabisi para pengikut Yesus. Lalu muncul Saulus dari Tarsus (Emmet J. Scanlan) yang tidak percaya pada Yesus dan bersumpah untuk menangkapi semua pengikut Yesus. Serial ini berakhir dengan bertobatnya Saulus dan mengubah namanya menjadi Paulus, kemudian bersama Petrus serta pengikut Yesus yang lain melakukan pengabaran Injil.

Dibandingkan serial The Bible, A.D. : The Bible Continues jauh lebih seru dan menegangkan. Alurnya sangat cepat. Intrik yang disajikan pun sangat menarik dan berlangsung sangat cepat. Harus diakui kalau banyak sekali adegan dalam serial ini berbeda dengan apa yang tertulis di Alkitab. Meski demikian, kalau diperhatikan secara keseluruhan, konteksnya tidak berbeda dengan yang tertulis di Alkitab.

Serial ini mendapatkan respon yang sangat positif dari para penonton. Episode pertama ditonton 9.68 juta penonton Amerika Serikat. Seri-seri berikutnya rata-rata ditonton sekitar 7-8 juta penonton. Hal ini membuktikan kalau serial televisi bertema agama seperti ini masih diminati oleh para penonton. Bahkan masih banyak orang yang haus akan kebenaran Firman Tuhan, sehingga butuh penyegaran melalui film-film seperti ini.


ABOUT "THE BIBLE"
Serial televisi The Bible adalah serial televisi yang tayang 3 - 31 Maret 2013 di Saluran Televisi History Channel. Dibuat dengan dana total US$ 22 juta, serial yang dikemas menjadi 10 episode ini mengetengahkan cerita mulai dari Kitab Kejadian (Perjanjian Lama) hingga Kitab Wahyu (Perjanjian Baru).

Ide pembuatan serial ini telah digelontorkan Roma Downey dan Mark Burnett sejak tahun 2010, karena mereka ingin mengingatkan kembali kepada Generasi Masa Kini tentang "Pengharapan Terbesar" yang ada di Alkitab. Mereka pun ingin Generasi Kini menyadari kalau Alkitab bukanlah kumpulan cerita yang berdiri sendiri, namun merupakan kesatuan yang tidak terputus yang menjadi pernyataan Cinta Terbesar Allah Tuhan kepada umat-Nya.

Episode pertama seri The Bible ditonton 13.1 juta penonton Amerika Serikat, dan menjadikannya sebagai serial televisi kabel dengan penonton terbanyak sepanjang tahun 2013. Seri-seri berikutnya ditonton rata-rata 8 - 10 juta penonton, dan membukukannya sebagai Serial Televisi dengan Rating Tertinggi dengan Penonton Lebih dari 100 juta orang di tahun 2013.

Salah satu bagian dari serial tersebut - tentang kehidupan Yesus Kristus - kemudian dikembangkan dan dirilis dalam bentuk layar lebar dengan judul Son Of God yang dirilis tahun 2014. Sedangkan untuk menanggapi respon penonton yang sedemikian positif, maka pada tahun ini, sekuel The Bible - berjudul A.D. : The Bible Continues - dirilis dan ditayangkan di stasiun televisi NBC.



DO YOU KNOW? 
Banyak stasiun televisi yang sangat tertarik dengan skenario The Bible buatan Downey dan Burnett. Masalahnya semua stasiun televisi tersebut meminta mereka untuk menghilangkan cerita tentang Yesus Kristus. Hanya History Channel saja yang setuju mendanai serial itu dibuat dengan utuh, lengkap dengan kisah kehidupan Yesus Kristus. Karena itulah serial itu kemudian diproduksi dan ditayangkan History Channel.


Untuk membuat skenario The Bible menjadi sebuah rangkaian cerita yang saling bersinergi dan berhubungan, Downey dan Burnett meminta nasihat dan masukan dari banyak pemuka agama Kristen, Katolik Roma, dan Yahudi terkemuka di dunia. Beberapa di antaranya yang terkenal adalah : Geoff Tunnicliffe (World Evangelical Alliance), Rick Warren (Pastor Gereja Saddleback), Erwin McManus (Pastor Gereja Mosaic), Bobby Gruenewald (Ketua YouVersion Bible), Leith Anderson (Presiden National Association of Evangelicals), Frank Wright (Presiden National Religious Broadcasters), George Wood (Ketua General Council of the Assemblies of God in the United States of America), Craig Groeschel (Life Church), dam Denny Rydberg (Young Life).

Beberapa hari sebelum seri perdana The Bible dirilis di televisi, Downey dan Burnett menulis sebuah artikel di The Wall Street Journal yang meminta kepada Departemen Pendidikan Amerika Serikat untuk dapat menjadikan Pendidikan Alkitab sebagai Pelajaran Wajib di sekolah umum Amerika Serikat. Menurut mereka, "Alkitab merupakan dasar utama dari pengetahuan dunia masa lalu yang menjelaskan apa yang terjadi di dunia masa kini."

Untuk mencegah perdebatan saat serial A.D. : The Bible Continues ditayangkan di televisi, Palam Fidelis Publishing merilis traktat yang berisi penjelasan tentang Kitab Para Rasul. Mereka pun membuka forum "Diskusi Keluarga" bagi siapapun yang ingin mendiskusikan isi setiap episode dari serial tersebut.






WHERE WAS GOD? STORY OF HOPE AFTER THE STORM (2015)


Judul Film : Where Was God? Story of Hope After The Storm
Sutradara : Travis Palmer
Tanggal Rilis : 2 Juni 2015
Durasi : 86 menit

"Di manakah Tuhan?"

Itu adalah pertanyaan yang biasa kita lontarkan kepada Tuhan, ketika masalah bertubi-tubi menghantam. Kita kemudian kecewa, putus asa, dan pada akhirnya meninggalkan Dia. Benarkah Tuhan tidak ada ketika masalah datang menghajar kita? Benarkah Tuhan telah meninggalkan kita? Apakah hidup memang sudah tidak ada harapan lagi?

Mungkin film ini akan bisa menjawab, kemanakah Tuhan saat masalah menghantam kita.

Film dokumenter ini mengetengahkan kejadian sebenarnya yang terjadi di Moore, Oklahoma, Amerika Serikat pada tanggal 20 Mei 2013. Kejadian yang dikenal dengan sebutan "2013 Moore Tornado" itu terjadi di siang hari di mana tornado berukuran EF5 (Enchanted Fujita-5 : level serangan Tornado tertinggi. Tornado level ini menerjang dengan kecepatan di atas 322 kilometer perjam, berkekuatan destruktif, mampu menghancurkan gedung, termasuk bangunan berkonstruksi baja, bahkan dapat menerbangkan mobil, truk, dan kereta api hingga jarak 1.6 kilometer).

Bencana alam ini menghancurkan 1,150 rumah, mencederai 377 orang, serta menewaskan 24 orang. Tornado ini juga menghancurkan Sekolah Dasar Briarwood dan Plaza Towers Elementary School. Tujuh siswa dari sekolah Plaza Towers tewas dan sebagian staf pengajar sekolah luka parah tertimpa bangunan sekolah yang rubuh.

Dokumenter ini memperlihatkan banyak adegan mengharukan pasca bencana tornado : Para guru yang berjuang menyelamatkan anak didiknya yang tertimpa gedung sekolah yang runtuh, seorang pria yang terluka parah namun masih berusaha menolong seorang anak yang terjepit di dalam gedung, orang tua yang menangis menyaksikan jasad anaknya yang sudah tidak bernyawa. Saya yakin, hati Anda terasa sangat pilu melihat kejadian tersebut.

Namun di sisi lain, Anda diperlihatkan pula begitu banyak orang yang tiba-tiba bertobat dan menjadi pahlawan dalam bencana itu : Sepasang suami-istri yang sudah lama berjuang dari pengaruh narkoba. Seorang polisi yang mendapatkan pencerahan setelah dirundung kesedihan akibat kematian anaknya yang menderita kanker. Serta bagaimana seorang pastor yang menemukan makna keselamatan setelah kehilangan istrinya yang sakit keras, namun berhasil menyelamatkan banyak orang dari bencana tersebut.

Di dalam kehilangan dan penderitaan, banyak orang menemukan pengharapan dari pertolongan orang-orang di sekitar. Mereka bahkan menjadi pengharapan dan berkat bagi orang lain yang jauh lebih menderita. Bencana yang datang, tidak lantas menghancurkan hidup orang-orang di Oklahoma, namun justru menyadarkan mereka akan kehadiran Tuhan, dan bagaimana Tuhan ingin memakai mereka menjadi orang-orang yang bisa menjadi berkat, garam, dan terang bagi orang lain. Film ini dipenuhi banyak adegan mengharukan, yang dipastikan dapat membuat Anda menangis (minimal meneteskan air mata).

Where Was God? mengajarkan kita untuk memiliki Iman yng lebih teguh kepada Tuhan. Kadang dalam masalah yang dihadapi, kita selalu berharap Tuhan datang dan menolong kita dengan cara supranatural-Nya. Padahal di dalam setiap masalah yang kita hadapi, Tuhan selalu ada untuk kita. Dia menolong dengan cara-Nya yang ajaib. Bahkan di dalam masalah kita tersebut, Dia ingin membentuk kita menjadi orang-orang yang bisa jadi berkat, garam, dan terang bagi orang lain, agar nama-Nya dipermuliakan.

Film ini adalah film dokumenter, di mana orang-orang yang terlibat dalam film ini adalah orang-orang yang benar-benar mengalami sendiri bencana Moore Tornado, dan membagikan pengalaman mereka kepada kita semua. 

10 ARTIS PEMERAN TOKOH ALKITAB TERBAIK

Film adaptasi cerita Kitab Suci Umat Kristiani hingga hari ini masih menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dunia. Alur ceritanya yang menarik, disertai penggunaan teknologi sinematografi yang canggih, membuat banyak orang ingin tahu. Bahkan tidak sedikit orang non-Kristen yang menonton film itu, dan mendapatkan inspirasi serta pencerahan mengenai ajaran Kristen. Pada akhirnya, film adaptasi cerita Alkitab itu sukses, tidak saja secara komersil tapi juga sukses membawa pesan pengharapan bagi banyak orang yang menontonnya.

Kesuksesan film-film tersebut tidak terlepas dari peran para aktor dan aktris dalam film itu yang menjiwai peran tokoh Akitab yang mereka bawakan. Peran yang mereka bawakan itu sangat menyentuh, membuat para penonton tidak saja kagum, namun juga dapat tersentuh, yang pada akhirnya membuat para penonton itu bertobat dan iman mereka terbarukan lagi.

Berikut ini adalah 10 Aktor dan Aktris yang pernah memerankan tokoh Alkitab dengan sangat baik dan sempurna :

1. JIM CAVIEZEL - YESUS KRISTUS (THE PASSION OF THE CHRIST)
Meski film yang dirilis tahun 2010 ini mendapatkan protes keras dan kontroversi karena dipenuhi dengan adegan-adegan brutal dan mengerikan, serta ketidakakuratan dalam berbagai hal, tapi kita tidak bisa sangkal kalau Jim Caviezel - aktor pemeran Yesus Kristus - dalam film ini bermain sangat gemilang dan luar biasa.

Ya, Caviezel bermain dengan sangat baik di film tersebut. Bukan saja lewat aktingnya yang luar biasa dalam memerani Yesus yang mengalami penderitaan mental dan badani, tetapi juga penghayatannya pada peran tersebut lewat dialog bahasa Aramaic yang digunakannya sepanjang film. Jelas tidak mudah, karena bahasa itu bukan bahasa yang dipahaminya. Caviezel harus benar-benar mendalami kapan dia harus marah, sedih, keras, dan berbicara pelan.

Pemahamannya yang sedemikian hebat, membuat banyak orang takjub dan hormat pada peran yang dibawakannya. Jadi sangat wajar banyak orang yang kemudian bertobat, menangis terharu, bahkan pingsan saat menyaksikan adegan penderitaan dan pelepasan pengampunan Yesus Kristus yang dibawakan Jim Caviezel.



2. JEFFREY HUNTER - YESUS KRISTUS (KING OF KINGS)
Jauh sebelum film The Passion of the Christ meledak dan sukses, King of Kings (1961) sudah lebih dulu menjadi salah satu film adaptasi Alkitab yang paling populer di masanya. Dan Jeffrey Hunter diyakini banyak penonton sebagai aktor pemeran Yesus Kristus paling sempurna.

Peran Yesus Kristus yang dibawakan Hunter terbilang sangat sempurna. Mulai dari tatapan matanya yang teduh, cara bicaranya yang pelan namun tegas, bahkan dalam penderitaan saat Yesus disalibkan, semua adegan itu dibawakan Hunter dengan sangat baik, dan berhasil menyentuh hati banyak penonton. Karena pembawaannya yang begitu sempurna sebagai Yesus Kristus, banyak orang yang percaya kalau Jeffrey Hunter memiliki kesamaan wajah dengan Yesus Kristus, sehingga banyak pelukis yang kemudian mengunakan wajah Hunter sebagai inspirasi untuk melukis wajah Yesus Kristus.



3. CHARLTON HESTON - NABI MUSA / MOSES (THE TEN COMMANDMENTS)
Christian Bale boleh saja dipuji banyak orang berkat peran Nabi Musa yang dibawakannya lewat pendekatan yang berbeda dengan sangat brilian di film Exodus : Gods and Kings (2015). Tapi saya yakin tidak ada yang bisa menampik kalau sosok ikonik Nabi Musa paling sempurna dan sesuai dengan penggambaran Nabi Musa di Alkitab, adalah Nabi Musa yang dibawakan Charlton Heston di film The Ten Commandments yang dirilis tahun 1956.
Untuk menjiwai perannya sebagai Musa, Heston meluangkan waktunya mendalami semua literatur yang berhubungan dengan Mesir. Pemahamannya tentang kehidupan bangsa Mesir di masa lalu itulah yang kemudian membuatnya mampu menginteprestasikan sosok Musa dengan sempurna. Pada akhirnya, penonton menilai sosok yang diperani Heston inilah yang merupakan sosok dan penggambaran paling tepat dari Nabi Musa yang ditulis di Alkitab.


4. MAIA MORGENSTERN - MARIA IBU YESUS (THE PASSION OF THE CHRIST)
Hati ibu mana yang tidak tercabik-cabik melihat anaknya disiksa orang dan harus menderita bagi orang banyak? Inilah penggambaran paling realistis yang ditampilkan Maia Morgenstern saat memerani Maria, Ibu Yesus Kristus. Anda pasti ikut trenyuh saat melihat adegan tubuhnya terguncang hebat menahan amarah, sakit hati, sedih, perih, dan haru saat melihat anak kesayangannya disiksa sedemikian kejam oleh Bangsa Romawi.
Morgenstern benar-benar bisa menghayati perasaan seorang Ibu yang menyaksikan penderitaan anaknya tersebut. Begitu dasyatnya penghayatan peran Maria yang dia bawakan, hingga mampu membuat para penonton ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Maria.

Dari sekian banyak pemeran wanita yang pernah memerani Maria Ibu Yesus, Maia Morgenstern-lah pemeran pertama yang mampu membuat penonton menangis terharu.



5. OSCAR ISAAC - YOSEPH AYAH YESUS (THE NATIVITY STORY)
Pria mana yang tidak sakit hati ketika tahu kekasihnya tiba-tiba hamil? Dan pria mana yang punya iman sedemikian besar pada Tuhan yang kemudian mendedikasikan hidupnya untuk menjaga dan merawat anak yang ada di kandungan kekasihnya sebagai Anak Allah? Oscar Isaac menampilkan aktingnya yang sangat gemilang sebagai Yoseph, ayah Yesus Kristus di film The Nativity Story (2006). Meski di awal film dia tampil sangat "biasa-biasa saja", tapi penghayatan perannya mulai terlihat di tengah-tengah film, ketika adegan saat Yoseph membawa Maria ke Betlehem.

Perjalanan sulit yang ditempuh Yoseph dan Maria itu ditampilkan dengan sangat dramatis dan memukau. Oscar Isaac bermain dengan sangat baik sebagai seorang suami yang sangat kuatir pada istrinya yang sudah hamil tua. Bahkan akting paling dramatisnya - dan menjadi adegan favorit saya - adalah saat istrinya sudah harus melahirkan, dan Yoseph menggedor-gedor pintu rumah orang meminta bantuan, kemudian dengan panik membopong istrinya menuju ke kandang hewan untuk melahirkan. Isaac menampilkan akting yang prima, sehingga mampu mengaduk-aduk emosi para penonton.



6. VICTOR MATURE - SAMSON (SAMSON & DELILAH)
Epik Samson dan Delilah sudah beberapa kali dibuat. Bahkan Indonesia pun pernah mengadaptasi kisah ini (dengan diperani Suzanna sebagai Delilah). Namun tampaknya semuanya tidak dapat menyaingi kesuksesan film Samson & Delilah versi Cecil B. Mille yang dirilis tahun 1949.

Film ini merupakan film adaptasi terbaik kisah Samson dan Delilah yang legendaris tersebut. Alurnya sangat indah, ceritanya pun mengalir sangat dramatis. Bahkan saat Samson merubuhkan pilar biara yang mengubur dirinya, Delilah dan orang-orang Filistin menjadi adegan ikonik yang paling dramatis hingga saat ini. Selain filmnya, akting Viktor Mature sebagai Samson juga patut diacungi jempol. Meski pada awal perilisan film, aktingnya banyak dikritik karena dianggap terlalu kaku, namun justru kemudian dipuji karena dinilai sebagai penggambaran paling pas dari Samson yang ada di Alkitab.



7. HEDY LAMARR - DELILAH (SAMSON & DELILAH) 
Sama halnya dengan Victor Mature, Hedy Lamarr yang memerani Delilah dalam film Samson & Delilah (1949) juga mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari para kritikus.

Lamarr memerani Delilah yang menggoda dirasa sangat pas dan sempurna sekali. Mimik wajahnya yang menampakkan sosok wanita cantik yang menggoda dan licik, namun kemudian dapat berubah drastis menjadi wanita penuh penyesalan. Akting yang sedemikian kontras itu dibawakan Lamarr dengan sempurna, membuatnya memenangi penghargaan Best Screen Performance By An Actress yang diselenggarakan British Picturegoer Awards tahun 1951.



8. ANTHONY QUINN - BARABBAS (BARABBAS)
Meski karakter ini tidak banyak disebut dalam Alkitab, namun keberadaannya menjadi bagian dari rencana Tuhan untuk penyelamatan umat manusia. Karena itulah,meski Alkitab tidak menceritakan dengan detil latar belakangnya, banyak produser yang tertarik dengan peran Barabbas, sehingga membuat latar belakang fiksi karakter ini yang dihubungkan dengan kejadian di Alkitab.

Salah satu pendekatan karakter Barabbas yang dinilai paling pas dan sempurna adalah karakter yang diperani Anthony Quinn di film Barabbas (1961) yang disutradarai Richard Fleischer. Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Par Lagerkvist ini mengisahkan tentang kejadina yang dialami Barabbas pasca dipilih untuk dibebaskan dan Yesus Kristus disalibkan. Penyaliban Tuhan Yesus dan kebangkitan-Nya, ternyata merubah Barabbas - yang kala itu seorang penjahat - menjadi seorang pengikut Kristus sejati. Pertobatan ini membawanya  hukuman mati di mana pada akhir cerita dia disalib bersama Petrus dan beberapa orang pengikut Yesus.

Meski cerita Barabbas ini murni fiksi belaka, namun banyak orang percaya kalau Barabbas benar-benar bertobat dan menjadi salah satu murid Yesus paling loyal pasca kenaikan Yesus ke Surga. Hal ini tidak lepas dari akting Quinn yang sangat totalitas, sehingga mampu meyakinkan para penonton tentang sosok Barabbas ini.

TRIVIA : Pengambilan gambar adegan Yesus disalibkan dilakukan pada tanggal 15 Februari 1961, dan secara tidak sengaja bertepatan dengan terjadinya gerhana matahari total di lokasi shooting. Kejadian ini memunculkan banyak spekulasi dan perdebatan. Ada yang menyebutkan waktu gerhana matahari total itu diketahui Sutradara Richard Fleischer dan sengaja melakukan adegan penyaliban tepat pada saat gerhana matahari total untuk menimbulkan efek supranatural. Namun banyak yang percaya kalau Fleischer memang tidak tahu akan ada gerhana matahari, dan pengambilan gambar dalam kondisi gerhana matahari total adalah murni "campur tangan Tuhan".



9.  ANTHONY HOPKINS - SAULUS / PAULUS (PETER AND PAUL)
Saulus / Paulus adalah salah satu karakter yang cukup berpengaruh di Kitab Perjanjian Baru. Perubahan imannya dari pembenci pengikut Kristus menjadi pengikut setia Yesus merupakan kisah transformasi hidup yang sangat dasyat dan mempengaruhi banyak orang.

Bisa dikatakan pemilihan Anthony Hopkins sebagai Saulus / Paulus dalam film Peter And Paul (1981) ini adalah sangat tepat. Hopkins adalah aktor serba bisa yang mampu memerani karakter baik dan buruk sekaligus dengan sangat sempurna. Jadi terasa sekali kemampuan akting luar biasa Hopkins di film ini saat dia bertransformasi dari Saulus yang kejam,menjadi Paulus yang lemah lembut dan penuh kasih. Film arahan sutradara Robert Day ini mengisahkan tentang kehidupan Saulus di awal, saat berjumpa dengan Kristus di Damascus, perkenalannya dengan Petrus, hingga pada saat dia dipenjara dan dieksekusi oleh Nero.



10. DIOGO MORGADO - YESUS KRISTUS (SON OF GOD)
Diogo Morgado merupakan aktor yang diyakini sebagai pemeran Yesus Kristus terbaik di era tahun 2000-an. Dia membawakan perannya di film Son of God yang dirilis tahun 2014 silam.

Di film tersebut, Morgado memerani Yesus Kristus sejak Yesus dibabtis Yohanes Pembabtis, hingga Dia disalibkan. Mimik wajahnya yang sangat teduh serta suaranya yang tegas namun lembut, membuat banyak orang terkesima dan takjub pada Morgado. Meski filmnya sendiri kurang mendapatkan respon yang baik dari para kritikus - mengingat cerita yang dibawakan terlalu "datar" - namun para penonton tidak akan melupakan wajah dan suara Morgado yang begitu berwibawa dan menggetarkan hati.