Minggu, 07 Agustus 2016

Movie Recommended - LAST DAYS IN DESERT (2016)


Judul Film     : Last Days in the Desert
Sutradara       : Rodrigo Garcia
Pemeran        : Ewan McGregor, Tye Sheridan, Ciaran Hinds, Ayelet Zurer
Tanggal rilis  : 13 Mei 2016

Cukup mencengangkan buat saya melihat begitu banyak film-film bertema Kristiani berbujet tinggi yang dirilis sepanjang tahun 2015 - 2016. Di satu sisi, kehadiran film-film tersebut menjadi sebuah tanda bahwa film rohani sedang dalam perkembangan yang sangat baik, dan banyak orang yang haus dengan ajaran Kristiani, sehingga banyak produser merilis film jenis tersebut. Mereka pun tidak ragu untuk membuat film itu dengan dana yang tinggi, artis dan pendukung film papan atas, serta promosi yang gencar guna memastikan banyak orang tahu tentang film tersebut.

Namun di sisi lain, banyaknya film Kristiani yang muncul juga harus ditanggapi dengan bijaksana, karena ternyata tidak semua film Kristiani yang beredar adalah film yang benar-benar menggunakan Alkitab sebagai dasar cerita. Sebagian besar menggunakan informasi di luar Alkitab (seperti catatan-catatan kuno, buku-buku non kanonik dengan kebenaran Firman Tuhan, bahkan novel fiksi), sehingga sebagian besar film tersebut merupakan "intepretasi" dari penulis skenario.Akibatnya, apa yang ditampilkan tidak sepenuhnya benar sesuai Firman Tuhan. Kalau pun benar, tidak semuanya bisa diterima sepenuhnya, karena ada beberapa bagian, yang - jika ditelaah dengan pikiran dangkal - dapat berdampak pada kesalahan pemahaman pada apa yang ingin disampaikan oleh Sutradara dan Penulis Skenario.

Salah satu film tersebut adalah "Last Days in Desert" yang baru dirilis untuk umum tanggal 13 Mei 2016 silam. Sebelumnya, film ini ditayangkan pertama kali tanggal 25 Januari 2015 di ajang Festival Film Sundance. Film tersebut mendapatkan respon yang sangat positif, sehingga diputuskan untuk ditayangkan untuk umum. Setelah mendapatkan distributor yang bersedia merilis film ini, akhirnya beredarkan film tersebut untuk umum setahun kemudian.

Film ini merupakan interpretasi penulis skenario - sekaligus sutradara film ini - Rodrigo Garcia tentang apa yang dialami Yesus Kristus (Ewan McGregor) saat menjalani 40 hari puasa di padang gurun. Seperti yang kita ketahui bersama, kisah Yesus Kristus di padang gurun selama 40 hari merupakan kisah yang menarik, yang menunjukkan diri Kristus sebagai Manusia dan Tuhan sepenuhnya. Alkitab hanya mencatat kalau Iblis hanya memberikan 3 pencobaan kepada Yesus Kristus, dan semuanya berhasil dilewati Kristus dengan baik. Tetapi muncul dalam benak banyak orang, benarkah dalam 40 hari hanya 3 pencobaan itu yang diberikan Iblis kepada Kristus? Sesederhana itukah?

Maka Garcia memberikan jawaban yang mengejutkan : Tidak. Pencobaan yang dilalui Kristus tidak "semudah" itu. Jika hanya demikian pencobaan yang Dia lalui, bagaimana mungkin Dia Yang Maha Kudus bisa sepenuhnya menjadi Manusia Seutuhnya. Sudah pasti, Dia - dalam kondisi lemah - menghadapi banyak pencobaan luar biasa, yang membuatnya pada akhirnya mampu menunjukkan Kekuasaan-Nya sebagai Tuhan sekaligus kelemahan-Nya sebagai manusia seutuhnya.

Dalam film berdurasi 98 menit itu, Yesus Kristus / Yeshua dikisahkan melakukan perjalanan di padang gurun Yudea menuju Yerusalem. Dalam perjalanan selama 40 hari dan 40 malam tersebut, Yeshua - yang melakukan puasa tidak makan - menghadapi berbagai tantangan yang tidak mungkin dilakukan manusia normal. Selain lapar, Yeshua pun mendapatkan pencobaan bertubi-tubi dari Iblis (juga diperani Ewan McGregor).

Dimulai dari pencobaan cuaca ekstrim, kemudian saat Yeshua menolong seorang wanita tua (yang ternyata adalah Iblis yang sengaja menghabiskan air minum Yeshua, sehingga Dia kehausan di padang gurun), hingga kemudian pertemuan Yeshua dengan sebuah keluarga di padang gurun, dan bagaimana Yeshua dihadapkan pada berbagai cobaan dosa yang terus-menerus digelontorkan Iblis, termasuk dosa berselingkuh dengan istri keluarga tersebut.

Iblis pun beberapa kali menantang pengetahuan Yeshua soal Kitab Perjanjian Lama. Dan dalam beberapa kali kesempatan, Iblis mencoba membuat Yeshua frustrasi dan membuat-Nya harus mengambil keputusan untuk melupakan tugas-Nya di bumi sebagai Mesias dan Juru Selamat. Namun pada akhirnya, Yeshua berhasil membuktikan bahwa diri-Nya mampu melewati semua pencobaan itu.

Jika Anda seorang peneliti Alkitab, tentu akan mengkritisi film ini karena banyaknya percakapan yang tidak "Alkitabiah". Tetapi alangkah baiknya saat menonton film ini, Anda tidak terlalu memunsingkan setiap kalimat yang digunakan di film ini, karena film ini bukan sedang mengadaptasi cerita dalam Alkitab, tetapi membuat sebuah intepretasi, sehingga bahasa yang digunakan pun tidak perlu terlalu "Alkitabiah". Selain itu, film ini menampilkan segala hal apa-adanya secara manusiawi dan realistis.

Karena itu jangan kira Anda akan lihat di akhir pertarungan Yeshua dengan Iblis, akan muncul Malaikat bernyanyi di langit atau Allah yang bicara langsung dengan Yeshua seperti yang tertulis di Alkitab. Tidak. Sama sekali tidak ada. Film ini benar-benar menggambarkan Yeshua apa adanya sebagai manusia biasa. Karena itu tidak ada campur-tangan Tuhan secara langsung, tidak ada mujizat-mujizat (yang harus ditampilkan dengan efek khusus), dan tidak ada hal-hal gaib. Semuanya mengalir alami begitu saja, karena film ini ingin menunjukkan kepada penonton bagaimana Kristus apa-adanya sebagai manusia seutuhnya, tanpa campur tangan Allah.

Jika Dia tidak pernah jadi manusia seutuhnya, bagaimana Dia bisa tahu tentang manusia, hidup sebagai manusia, dan mati bagi umat manusia?

1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
    Harrah's Cherokee Casino & Hotel 광주 출장안마 is located 서울특별 출장샵 just 1.4 mi (2 km) from Harrahs Cherokee 군산 출장마사지 Casino 아산 출장마사지 and 8 minutes by car. The casino features 광양 출장마사지 1,108 slot machines and

    BalasHapus