Jumat, 17 April 2015

PRISONERS

Judul Film     : Prisoners
Sutradara       : Denis Villeneuve
Pemeran        : Hugh Jackman, Jake Gyllenhall, Viola Davis, Maria Bello, Terrence Howard
Durasi           : 153 menit
Tanggal edar : 20 September 2013

Film drama-thriller ini bisa saya katakan sebagai film yang sangat emosional. Mengharukan. Menegangkan. Sekaligus pula bikin penasaran dan penuh kejutan. Ceritanya terbilang cukup kompleks, tapi tidak rumit.

Dikisahkan dua keluarga - pasangan Keller Dover (Hugh Jackman) dan Grace (Maria Bello) dengan tetangganya Franklin (Terrence Howard) dan Nancy Birch (Viola Davis) - sedang mengadakan pesta Thanksgiving di rumah. Dalam suasana meriah itu, tiba-tiba kedua anak perempuan mereka yang masih kecil - Anna Dover (Ertin Gerasimovich) dan Joy Birch (Kyla Drew Simmons) - menghilang. Pencarian dilakukan di sekitar lingkungan rumah mereka, namun sia-sia.

Kedua keluarga itu kemudian menghubungi polisi. Adalah Detektif David Loki (Jake Gyllenhaal) yang turun tangan menangani kasus ini.Dalam waktu beberapa jam, mereka berhasil menemukan seorang pengendara kendaraan yang diduga mengetahui keberadaan kedua anak tersebut. Sang pengendara, Alex Jones (Paul Dano), ternyata adalah seorang remaja dengan intelengesi di bawah seratus dan bertingkah layaknya anak berusia 10 tahun. Setelah diinterogasi, polisi tidak menemukan adanya keterkaitan Alex dengan hilangnya kedua anak itu.

Namun Keller sangat yakin jika Alex adalah pelakunya. Terlebih ketika Alex dibebaskan - dan disantroni Keller di depan kantor polisi - dia berbisik pada Keller kalau "Mereka tidak menangis saat aku meninggalkan mereka" (They didn't cry until I left them). Petunjuk ini membuat Keller sangat yakin kalau Alex adalah pelakunya, dan tahu di mana anaknya disekap.

Keller kemudian menculik Alex dan menyiksanya. Namun betapa hebatnya Keller menyiksa Alex, tidak ada petunjuk apapun yang keluar dari mulut Alex.

Sementara itu, Detektif Loki mengalami kesulitan mengungkap kasus ini, karena semakin dalam dia menggali kasus ini, semakin tampak mustahil kasus ini diselesaikan. Dan tanpa sengaja, dia menemukan fakta-fakta baru, yang membawanya membongkar kasus-kasus serupa yang pernah terjadi 10 tahun silam. Film ini pun diakhiri dengan "happy ending" dan kejutan yang tidak terduga.

Banyak sekali adegan emosional yang ditampilkan di film berdurasi 2.5 jam ini. Penonton disuguhkan akting gemilang Hugh Jackman yang berperan sebagai seorang ayah, yang penuh penyerahan diri kepada Tuhan dalam pencarian anaknya. Meski anaknya hilang, namun dia tetap yakin kalau Tuhan akan menjaga dan dengan iman, dia terus mencari anaknya yang hilang itu. Perjuangannya pun akhirnya membuahkan hasil, meski nyawanya menjadi taruhan.

Sebagai sebuah hiburan, film ini menyuguhkan sebuah tontonan yang sangat menguras emosional, karena penuh dengan adegan yang mengharukan, mengejutkan, menegangkan, dan penuh misteri. Dalam peredarannya di Amerika Serikat, film yang dibuat dengan dana US$ 46 juta ini berhasil meraup keuntungan finansial hingga US$ 122 juta. Selain itu, film ini pun mendapatkan respon yang sangat baik dari para kritikus film dunia. Serta menjadi nominasi penghargaan internasional seperti Toronto International Film Festival 2013 dan Hollywood Film Festival 2013.



TENTANG "MISOTEISME"
Di balik ketegangan dan keseruan film Prisoners, sebenarnya ada konteks Injili yang ingin diangkat oleh Sutradara film, yaitu konteks tentang "Misoteisme". Ajaran apa itu?

Misoteisme adalah aliran "Membenci Tuhan". Aliran ini ternyata sedang sangat marak terjadi dan menyebar di seluruh dunia. Ajaran ini muncul sebagai bentuk kekecewaan banyak orang pada Tuhan yang - menurut mereka - sudah tidak lagi perduli dan meninggalkan mereka. Akibatnya banyak orang meninggalkan imannya dan memilih menjadi orang-orang yang membenci Tuhan dan sengaja melakukan hal yang tidak berkenan pada-Nya.

Kata "Misoteisme" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu "Misos" (Benci) dan "Theos" (Tuhan). Istilah ini dikenal dan muncul pertama kali dalam literatur Islandia berjudul "Islendingasogur" atau "The Saga of Icelanders" yang terbit pada abad 10 Sesudah Masehi. Dalam tulisan itu, Hrafnkell - tokoh utama cerita tersebut - menyebutkan penyangkalannya pada Tuhan setelah melihat Kuilnya di Freyr dibakar dan dia menjadi budak negerinya sendiri.

Selain Misoteisme, konsep teologi lain yang mirip dengannya adalah Distheisme, di mana konsep ini mengajarkan kalau Tuhan tidak sepenuhnya baik. Bahkan bisa jadi Tuhan adalah Sang Iblis sendiri.

Banyak orang berpikir kalau baik Misoteisme maupun Distheisme adalah kepercayaan masing-masing pribadi, yang tidak akan mengganggu orang lain. Tapi faktanya, kedua ajaran ini sebenarnya sangat berbahaya karena dapat merusak iman banyak orang.

Seperti yang ditampilkan dalam film Prisoners, pelaku kejahatan dikisahkan adalah orang yang sangat patuh dan taat pada Tuhan, serta melakukan semua firman-Nya. Bahkan dia pun menyerahkan seluruh hidupnya untuk mendirikan Kerajaan Tuhan. Tapi imannya berubah total ketika anaknya meninggal karena Kanker. Kecewa dengan Tuhan, dia kemudian menculik dan membunuh anak-anak orang beriman, membuat mereka juga kehilangan iman kepada Tuhan, dan melakukan hal serupa seperti yang dilakukannya.

Aliran Misoteisme adalah sebuah kepercayaan yang sangat berbahaya, di mana orang yang telah kehilangan imannya pada Tuhan, kemudian menyebarkan kebenciannya pada Tuhan lewat cara yang ekstrim. Tidak hanya itu, mereka pun dengan mudah dapat dihasut untuk mempercayai ajaran-ajaran baru yang bersifat destruktif, karena orang seperti ini sangat "puas" dapat menyakiti hati Tuhan yang telah mengecewakan mereka. Dan jika Anda tidak percaya dengan fakta ini, coba renungkan : Mengapa banyak orang sedemikian mudah tertarik ikut organisasi ISIS, padahal mereka tahu kekejaman yang dilakukan kelompok itu?

Film ini mengajarkan kepada kita, orang-orang beriman, agar tetap bisa menjaga hati dan terus mempertahankan iman kita. Segala bencana, sakit-penyakit, kehilangan, kekecewaan, dan hal buruk seringkali diijinkan Tuhan, bukan karena Dia sengaja melakukannya atau telah meninggalkan umat-Nya. Tapi justru segala hal itu terjadi karena Dia ingin umat-Nya menjadi lebih kuat, lebih dewasa, dan lebih siap dengan hal-hal yang lebih buruk lagi terjadi di depan. Sebab, akan datang bagi kita semua Mesias dan Nabi Palsu yang akan mendatangkan tanda dasyat dan mujizat yang akan menyesatkan orang-orang (Matius 24:24).

Apabila banyak orang masih punya iman pada Tuhan, maka Mesias dan Nabi Palsu itu tidak akan sanggup menyesatkan mereka. Tapi apa jadinya jika kepercayaan mereka pada Tuhan telah hilang dan sudah digantikan dengan kebencian? Tidak perlu menunggu lama untuk melihat mereka tunduk pada Nabi dan Mesias palsu itu. Dan ketika waktunya tiba, maka tergenapilah apa yang sudah dinubuatkan Tuhan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar